Kamis, 19 Juni 2014

Awal Mula Adanya Babu Dan Kacung Di Indonesia

Rumah Belanda Di Indonesia
Warna Putih Beratap Limas
Jendela Besar Khas Daerah Tropis

Kalau ada ngibul tapi diturunkan terus menerus sampai ke anak cucu, itu hanya terjadi di Indonesia. Nggak percaya, cobalah buka majalah majalah tentang rumah atau koran koran apapun yang pernah mengulas tentang rumah rumah peninggalan Belanda di Indonesia. Baik rumah Belanda di Bandung, Semarang,, Jakarta, Surabaya, Bukittinggi dan lain lain selalu diulas dengan sebutan Rumah Belanda. Nah istilah Rumah Belanda ini salah kaprah dan diturunkan ke anak cucu sampai sekarang.

Omah Londo Di Indonesia
Atapnya Khas Daerah Banyak Hujan
Jendela Besar Dan Banyak Khas Iklim Tropis


Rumah rumah Belanda tersebut sebenarnya adalah rumah asli Indonesia. Bentuk, design atau modelnya khas daerah tropis dan banyak hujan. Rumah tersebut bukan Rumah Belanda karena di Belanda sendiri tidak ada yang mirip dengan rumah rumah di tanah air. Arsiteknya memang benar orang Belanda, dibuatnya juga benar pada jaman penjajahan Belanda. Tapi rumah rumah tersebut bukan Rumah Belanda, tapi lebih cocok kalau disebut Rumah Buatan Arsitek Belanda, Rumah Jaman Penjajahan Belanda atau Rumah Yang Pernah Dihuni Orang Belanda .


Rumah Di Amsterdam
Warna Selalu Merah Bata

Di Belanda sendiri, hampir semua rumah berwarna merah bata dan bertingkat 4 atau 5. Di tanah air, semuanya berwarna putih dan  tidak bertingkat. Atap rumah Belanda di Indonesia berbentuk Limas atau Trapesium karena sangat banyak hujan. Di Belanda nyaris semuanya nggak ada atap apalagi yang berbentuk limas atau trapesium. Atap rumah di Belanda kebanyakan dek beton, kalaupun ada yang beratap genteng, bentuknya sangat berbeda dengan 'Rumah Belanda' di Indonesia. Jendela rumah Belanda di Indonesia juga sangat besar sekali, khas daerah tropis. Tinggal di Indonesia memang harus banyak angin masuk ke rumah, di Belanda bisa menggigil kedinginan. Lihat sendiri pada photo photo dibawah.

Rumah  Di Nijmegen
Atapnya Beda Dengan Rumah Di Indonesia

Karena negeri Belanda sangat kecil sekali, maka rumah rumah di Belanda juga dibuat kecil kecil semua tanpa halaman dan dibuat berdempet dempet 3 - 5 lantai. Satu rumah 3 - 5 lantai isinya beberapa keluarga. Beda dengan rumah Belanda di Indonesia yang dihuni hanya satu keluarga saja dan memiliki halaman sangat luas, temboknya sangat tebal dan ruang kamar sangat besar. Disamping itu  jendela juga sangat besar. Ini menandakan bahwa 'Rumah Londo' itu adalah rumah daerah tropis yang memungkinkan udara bebas leluasa bersirkulasi.


Rumah Di Arnhem
Nggak Ada Yang Warna Tembok Putih

Saya kira sangat wajar, sebagai manusia yang tertekan sehari harinya gerah di rumah rumah kecil, begitu punya kesempatan datang menjajah Indonesia maka segera dibangunlah rumah rumah yang jauh lebih besar dibanding rumah di negaranya sendiri. Sangat wajar pula kalau orang di negaranya sendiri tidak punya kebun dan halaman luas maka saat membangun rumah di Indonesia dibuatlah halaman yang sangat luas sekali mengelilingi rumahnya.

Rumah Di Arnhem Centrum
Apanya Yang Sama Dengan Rumah Belanda Di Indonesia

Kalau anda melihat photo photo kuno jaman penjajahan, maka bisa terlihat juga bahwa setiap keluarga Belanda selalu ada pembantu yang nglesot duduk di lantai saat diphoto. Nah, di Belanda sendiri sebenarnya nggak ada keluarga yang punya pembantu rumah tangga karena rumahnya kecil kecil. Mumpung sedang menjajah Indonesia, dan kebetulan rumah yang dibuatnya besar besar dan berhalaman sangat luas maka lahirlah saat jaman penjajahan Belanda tersebut apa yang dinamakan Bedinde.

Rumah Asli Belanda Di Haarlem
Beda Sama Sekali Dengan Rumah Belanda Di Bandung

Inilah cerita awal mula lahirnya Bedinde di Indonesia dan tetap bisa bertahan sampai saat ini meskipun namanya berubah menjadi babu, kacung, tukang kebun, pembantu rumah tangga dan terakhir ini lebih canggih lagi yaitu pramuwisma. Tugasnya mulai bersih bersih rumah yang sangat besar dan halaman yang luas juga memasak buat tuan rumah. 

Rumah Belanda Di Alkmaar
Nggak Ada Halaman Sama Sekali

Rumah Belanda Di Amsterdam
Kecil Dempet Dempetan
Di Indonesia Besar Dan Punya Halaman Luas

Semua Berwarna Merah Bata
Di Indonesia Semua Putih Dan Beratap Limas

Rumah Belanda Di Indonesia Temboknya Tebal Dan Kuat
Di Nijmegen Temboknya Ngirit Batu Bata Alias Tipis

Di Belanda Banyak Rumah Kopel
Rumah Belanda Di Indonesia Besar Besar
Dan Berhalaman Luas

Nggak Ada Satupun Rumah Belanda Di
Indonesia Yang Mirip Di Negara Aslinya

Baca Juga :

5 komentar:

  1. waaa? jadi gitu ya Om, hmm..jadi lebih tau nih soal "rumah belanda-nya".
    izin bookmark blognya ya Om, benar-benar menarik nih kupasan luar negeri nya.., semoga bermanfaat buat saya yang masih minim pengetahuan dunia luarnya :)

    BalasHapus
  2. Mas Ardi, bagus ulasannya… salah kaprah ya… jadi pengin ke Belanda lagi… salam dr Manila

    BalasHapus
  3. Di Indonesia memang sering salah kaprah dalam menyebutkan sesutu hal, padahal belum menelisik lebih jauh informasinya. Terima kasih ulasannya, menambah khasanah pengetahuan nih!

    BalasHapus
  4. sebenarnya memang benar, "Rumah Belanda" yang ada di Indonesia itu hanya menggunakan prinsip arsitektur klasik yang dibawa dari Belanda, Eropa. Ketika sampai ke Indonesia konsep eropa klasik tersebut dipadukan dengan budaya dan iklim lokal, kalau mau dibilang "Rumah Belanda" sih emang salah cuma maksudnya lebih baik dibilang rumah bergaya eropa, karena rumah kolonial ini dikenal sebagai Neo-Klasik atau Indis (Eropa-Indonesia(

    BalasHapus
  5. Selama ini aku klu lewati rumah seperti itu, pasti ngomongnya " ini rumah belanda 😁"

    BalasHapus

Silahkan menuliskan komentar dengan bahasa yang jelas, sopan dan beradab.